Menurut Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PB PDGI) drg. Tari Tritarayati, SH. MHKes, jumlah dokter gigi spesialis di Indonesia masih belum mencukupi kebutuhan dan ini merupakan tantangan dalam memberikan layanan berkualitas kepada masyarakat.
“Merupakan sebuah tantangan bagi organisasi profesi dan perguruan tinggi kedokteran gigi untuk bekerja sama dalam memenuhi kebutuhan nasional akan lulusan dokter gigi. Ini penting karena pada akhirnya, kualitas pelayanan masyarakat bergantung pada hal ini,” ujar Tari saat ditemui wartawan di Jakarta pada hari Sabtu.
Berdasarkan data dari Konsil Kedokteran Indonesia (KKI), tercatat lebih dari 38.000 dokter gigi berpraktik di Indonesia saat ini. Namun, mayoritasnya adalah dokter gigi umum, dengan jumlah sekitar 34.000 orang, sementara dokter gigi spesialis hanya sekitar 4.000 orang.
Menurut Tari, data dari PB PDGI menunjukkan bahwa hanya enam provinsi dari 4.000 dokter gigi spesialis yang memenuhi kebutuhan akan spesialis gigi yang lengkap.
Menurutnya, saat ini satu dokter gigi spesialis harus melayani lebih dari 85.000 pasien. Ini jelas tidak ideal mengingat luas geografi Indonesia dan populasi yang besar, terutama di daerah-daerah tertinggal seperti daerah perbatasan dan kepulauan (DTPK). Perlu dilakukan upaya untuk menyebarkan profesi dokter gigi secara merata agar kebutuhan akan dokter gigi dapat terpenuhi.
Sebuah masalah yang sering dihadapi adalah distribusi dokter gigi yang tidak merata. Banyak daerah dan puskesmas layanan primer di DTPK masih kekurangan dokter gigi, bahkan ada sekitar 40 persen puskesmas yang sama sekali tidak memiliki dokter gigi. Ini menjadi tantangan bagi Tari dan timnya untuk mengatasi masalah kesehatan gigi di daerah tersebut.
Meskipun terdapat banyak kebutuhan akan dokter gigi di Indonesia, Tari menyadari bahwa yang terpenting bukan hanya memproduksi lulusan dalam jumlah besar, tetapi juga memberikan mereka kompetensi yang kuat untuk bekerja.
Menyadari perkembangan yang pesat dalam bidang kedokteran gigi, telah diputuskan bahwa kualitas pendidikan dan keahlian para dokter gigi perlu ditingkatkan guna memberikan layanan kesehatan gigi dan mulut yang lebih profesional.
